Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 09:42:46【Resep】050 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(8)
Artikel Terkait
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
- Penggunaan ekspresi dan suara penting dalam melatih anak berinteraksi
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
Resep Populer
Rekomendasi

BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

Netanyahu: Pasukan Israel akan tetap berada di Gaza

Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

SPPG yang lalai terhadap kualitas makanan harus dibenahi

Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili